Rabu, 27 Mei 2009

Pemerintahan SBY Gagal Perbarui Alutsista

Beruntunnya kecelakaan yang dialami Tentara Nasional Indonesia, mulai di laut, darat dan baru saja kecelakaan jatuhnya pesawat Hercules C-130 bernomor A-1325 yang mengorbankan sedikitnya 105 orang, 90 orang di antaranya tewas, 10 orang luka berat dan lima orang luka ringan, merupakan cerminan dari kegagalan pemerintahan SBY memperbarui Alutsista.

Ini dibenarkan Wapres Jusuf Kalla, dikatakan, jatuhnya pesawat angkut jenis Hercules C130 milik TNI AU akibat tidak adanya anggaran yang cukup untuk pembelian Alat Utama Sistim Senjata (Alutsista) di Indonesia. “Ini akibat tidak diberikan porsi yang cukup untuk alutsista kita,” kata Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu ketika ditanya komentarnya atas kecelakaan Hercules di Magetan, Jatim.

Menurut Wapres Alutsista yang dimiliki oleh TNI-AU sebagaian besar sudah tua usianya dan dibeli ketika jaman (alm) Jenderal M Jusuf. Oleh karena itu, Wapres menegaskan ke depan soal anggaran Alutsista ini harus segera dipenuhi. “Ini (anggaran alutsista) harus segera. Saya jamin itu,” kata Wapres dengan nada serius.

Apalagi tambah Wapres untuk pesawat angkut jenis Hercules ini tidak hanya dipakai untuk perang tetapi juga untuk tugas-tugas kemanusian di saat damai. Dalam kesempatan itu Wapres juga mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

Hercules jenis C130 dengan nomer resgritasi A1325 mengalami kecelakaan dan jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Megetan, Jawa Timur, Rabu (20/5) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Pesawat Hercules milik TNI AU yang membawa 98 penumpang dan 14 kru pesawat itu tengah melakukan penerbangan rutin dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan tujuan akhir di Biak, Jayapura, dan rencana singgah di Madiun.

Komandan Pangkalan Udara TNI- AU Iswahjudi Magetan, Marsma TNI Bambang Samudra, mengemukakan, hingga Rabu siang pukul 12.20 WIB, korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 bernomor A-1325 yang berhasil dievakuasi 105 orang, yang 90 orang di antaranya tewas , 10 orang luka berat dan lima orang luka ringan.

Korban meninggal dievakuasi ke RS TNI-AU Lanud Iswahjudi Magetan, sementara korban luka dievakuasi ke RSUP (rumah sakit umum provinsi) dr. Sudono Madiun, kata Danlanud Iswahjudi kepada pers . Bambang Samudra menjelaskan, hingga kini masih ada beberapa korban yang diupayakan dievakuasi. Namun, memerlukan waktu, karena tubuh korban terjepit bagian mesin atau bagian pesawat lainnya, sehingga badan pesawat itu harus digergaji untuk mengeluarkannya.

Danlanud menuturkan, pesawat yang jatuh di persawahan dan menimpa dua rumah warga di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jatim itu, melakukan kontak terakhir pukul 06.25 WIB dari ketinggian 10.000 meter terus merendah mendekati landasan Lanud Iswahjudi. Saat itu cuaca satu km jelang landasan berkabut tipis.”Namun, menit ke 26 dan 27 seterusnya tidak ada kontak lagi,” katanya mengungkapkan.

Korban meninggal selain ke 11 kru pesawat dan tiga warga Desa Geplak yang rumahnya tertimpa pesawat naas itu, juga Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) IV, Marsma TNI Harsono beserta istri.

Bambang menjelaskan, saat terbang dari Lanuam Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 05.30 WIB mengangkut 110 orang (98 penumpang dan 11 kru) termasuk normal, tidak “overload”, karena pesawat buatan AS itu mampu angkut 120 orang atau hingga 17 ton barang. “Pesawat dalam penerbangan rutin dari Halim ke Iswahjudi, Makassar dan lanjut ke Papua,” katanya menjelaskan.

Sejalan dengan kejadian ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu melangsungkan rapat dengan Menhan Juwono Sudarsono, Panglima TNI Djoko Santoso dan Menko Polhukam Widodo AS untuk membahas kecelakaan Hercules TNI-AU di Magetan Rabu (20/5) pagi serta di Wamena .

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, usai menyematkan tanda kehormatan bagi Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Jenderal Desnon Kuek di Dephan, Jakarta, Rabu mengatakan pada pukul 15.00 WIB ia beserta Menko Polhukam, Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Subandrio dipanggil Presiden untuk membahas kecelakaan tersebut. Selain kecelakaan Hercules di Magetan, Jawa Tengah, rapat tersebut juga akan membahas kecelakaan yang menimpa Hercules TNI-AU di Wamena pada 11 Mei .

Sementara itu ketika ditanya apakah sudah ada kepastian penyebab kecelakaan, Juwono mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim Markas Besar TNI Angkatan Udara. “Saya belum mengetahui penyebabnya, apakah kesalahan teknis atau kesalahan manusia. Kita masih menunggu tim dari Mabes AU untuk mengetahui penyebab yang di Wamena maupun di Magetan tadi pagi,” paparnya.

Juwono mengatakan kecelakaan yang terkait dengan alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut tidak terlepas dari minimnya alokasi anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan. Ia menjelaskan, idealnya biaya pemeliharaan dan perawatan alutsista adalah 30 persen dari alokasi anggaran pertahanan yang diberikan. Namun saat ini anggaran yang tersedia hanya kurang dari 10 persen.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Juwono memaparkan, pihaknya menuntut ketelitian dari TNI untuk benar-benar memastikan kondisi dari setiap alutsista yang dimiliki angkatan darat, angkatan laut dan udara sehingga dapat menekan potensi kecelakaan.

Menhan mengakui anggaran yang tersedia bagi sektor pertahanan sangat tidak memadai untuk pemeliharaan dan perawatan apalagi untuk melakukan pengadaan yang baru. “Jadi saya benar-benar meminta atau menuntut ketelitian dari TNI untuk melihat kondisi kesenjataannya,” tegas Menhan.(*)

sumber: [http://bumnwatch.com/i09/pemerintahan-sby-gagal-perbarui-alutsista]

sblumnya sori2 ni klo modal 'copas',.bis gw ngerasa prlu c ngumpul2in info ttg musibah ini,.gw penasaran aja gtu kok bisa2nya isu ttg musibah ini sprti hilang dsapu 'angin' (berita2 ttg komen kontraproduktif dri oknum RM),.pdhl musibah ini bnr2 hal yg pnting utk kta renungkan brsama,.huff,. :(

mgkn sblumnya gw dah prnah blg tpi gpp klo gw ucapin skli lg trut brduka cita bwt korban2 musibah jatuhnya Hercules,smoga amal ibadah mereka dtrima d sisi Tuhan dan kluarga yg dtinggalkan dberi ktabahan,.amin,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar